Mie Banglades Lhokseumawe, Kuliner Aceh yang Menggoyang Lidah

 Pernah coba Mie Banglades Lhokseumawe? Kuliner yang konon sangat terkenal di penjuru kota.



Anda harus tahu, jika hampir tidak ada orang Lhokseumawe yang tak pernah mendengar kuliner mie Banglades. Sebab memang pada kenyataannya punya reputasi yang telah terdengar di mana-mana.

Mulai dari kelezatan mienya, rasa martabak, gurihnya roti cane seakan menjadi perpaduan yang tepat dan cocok di lidah warga setempat. Mie Banglades di sini maksudnya tak ada hubungannya dengan India. Untuk lebih lengkapnya baca saja review di bawah ini

Merupakan Singkatan Nama Pemilik

Mengapa dinamakan mie Banglades Lhokseumawe kalau tidak ada hubungannya dengan India? Ternyata usut punya usut nama Banglades sendiri terinspirasi dari singkatan nama pemilik.

Warung makan ini dikelola oleh seorang pria bernama Abdullah Delima Sigli. Sudah berdiri cukup lama yaitu sejak tahun 1977. Sekarang sudah diwariskan oleh generasi ketiga dari pemilik pertama.

Kalau dihitung sudah lebih dari 40 tahun warung makan mie Banglades telah berdiri. Jadi jangan heran memiliki banyak sekali penggemar. Alasan mereka selalu tertarik untuk mencoba dan datang kembali untuk makan adalah karena rasanya yang khas.

Jangan salah, setiap harinya mie Banglades Lhokseumawe selalu ramai pengunjung. Bukan hanya masyarakat sekitar Lhokseumawe saja. Sebagian besar bahkan datang dari luar kota atau pulau.

Menjual Banyak Varian Mie

Jika diperhatikan mie Banglades sebetulnya tidak berbeda jauh dengan mie Aceh pada umumnya. Namun menariknya, pengunjung diperbolehkan memesan dua varian sesuai keinginannya. Mau yang mie rebus atau goreng karena keduanya sama-sama lezat.

Kenikmatan mie Banglades ini otentik, sangat luar biasa. Dimasak menggunakan rempah-rempah sampai belasan jenis. Belum lagi bumbu yang digunakan juga khas yang mungkin tidak bisa ditemukan pada sajian mie biasa.

Rasa mie Banglades Lhokseumawe kian tajam karena mie direbus pakai air kaldu sapi. Soal kebersihan, warung mie Banglades tidak boleh dianggap main-main. Semua mie dibuat sendiri, begitu juga bumbu-bumbu diolah manual tanpa ada yang membeli dari luar.

Menu Andalan Lain

Apakah di sana hanya menjual mie saja? Tentu tidak, karena Anda pun bisa memesan martabak dan roti cane. Martabak di sini juga tak kalah populer. Pasalnya resep yang dipakai konon berbeda dengan martabak Aceh pada umumnya.

Diberikan sedikit sentuhan India sehingga membuatnya unik dan lain. Salah satunya penggunaan kentang bumbu kari yang dihaluskan. Begitu juga ukuran martabak Banglades juga lebih tebal dari rata-rata martabak Aceh.

Martabak banglades sangat cocok dimakan dengan acar, bawang merah, serta cabai rawit. Banyak pengunjung yang pesan martabak untuk dimakan bersama roti cane dan kuah kari kambing. Bisa menjadi alternatif jika Anda ingin mencoba menu selain mie Bangladesh Lhokseumawe.

Ramai di hari Jumat

Bukan berarti tidak ramai di hari lain. Namun, khusus untuk hari Jumat warung mie ini mengalami peningkatan pengunjung. Khususnya selepas ibadah sholat Jumat. Banyak warga yang mampir untuk makan sajian berunsur kambing.

Kalau sudah sangat penasaran untuk mencicipinya tidak ada pilihan lain, Anda tinggal datang saja kesana. Lokasi warung mie Banglades sendiri ada di Jalan Perdagangan. Tenang saja, karena tidak akan sulit menemukannya karena tempatnya begitu dekat dengan Terminal Lama Lhokseumawe.

Sudah tahu lokasi mie Bangladesh Lhokseumawe, maka langsung saja datang. Warung ini biasa buka antara pukul 11 siang hingga 10 malam. Jangan lupa datang tepat waktu sebelum menunya habis tak bersisa. Mie Bangladesh bisa menjadi destinasi wisata kuliner jika Anda datang ke Aceh

Comments

Popular Posts